Rabu, 25 November 2015

SENYAWA ORGANIK KIMIA


 Senyawa organik Sesuai dengan namanya organis adalah alami, dengan demikian senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan karena proses alami dari mahkluk hidup. Dulu banyak ilmuan beranggapan bahwa senyawa organik dihasilkan karena aktifitas mahkluk hidup, namun dewasa ini banyak senyawa organik yang dihasilkan berdasarkan uji dan penelitian seperti urea. Jika melihat dari produk urea yang pertama kali dilakukan penelitian oleh Friederich Wohler, maka kita menjadi sulit mencari perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik. Urea merupakan sekumpulan senyawa dari hasil bantuan mahkluk hidup tetapi itu juga bantuan dari proses alamiah buatan. Mengapa demikian? Karena dalam kimia tidak mengenal senyawa organik dan anorganik, semua karena mengalami proses kajian dan penelitian secara spesifik. Senyawa organik banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah  sedikit.

Bentuk rantai2 karbon yang paling sederhana adalah Hidrokarbon. Hidrokarbon hanya tersusun dari dua unsur yaitu Hidrogen dan Karbon. Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada satu atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :
a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaC0R6k5blT_jUOBMMSrlu7wriqMDXvnC9YD55aD48cIDV1vzyNL6hf18W221JbsDObG3n5-jWGzfHMiHysPCKGklm2s62h7Uy66IAiJqqP4JH0b_h87BYYZRRo3MkYjWmxEb6TT5V4i65/s320/C.bmp

•  atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10 (warna hijau)
•  atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6 (warna biru)
•  atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning)
•  atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna merah)

Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
1.        Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3 (pentana)
2.        Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
3.        Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas


HIDROKARBON ALIFATIK

Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)

Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst

ALKANA (Parafin)

Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh....karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan senyawa2 karbon lainnya.
Rumus umumnya CnH2n+2

Sifat-sifat Alkana
  1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
  2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
  3. Sukar bereaksi
  4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17  pada suhu adalah cair dan > C18  pada suhu kamar adalah padat
  5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
  6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
  7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
  8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

Deret homolog alkana

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.

Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

n    Rumus                     Nama

1.     CH4                    =   metana
2 .    C2H6                  =   etana
3 .     C3H8                 =   propana
4.      C4H10               =   butana
5.      C5H12               =   pentana
6.      C6H14               =   heksana
7.      C7H16               =   heptana
8.      C8H18               =   oktana
9.      C9H20               =   nonana
10.    C10H22             =   dekana
11.    C11H24             =   undekana
12.    C12H26             =   dodekana

Gugus Alkil
Alkil adalah gugus alkana yang kehilangan sebuah atom H. Misalnya metana CH4 jika kehilangan satu atom H akan menjadi – CH3. Gugus alkil diberi nama dengan mengganti ana dari alkana menjadi il.

Tata Nama Alkana

1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Contoh   :
Apakah nama idrokarbon di bawah ini ?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsGBokje7tIfiQcRFT6deCKQY7U8Ox3Sr2bPSu0CM-krwWQUDDqn7WJUTmEfIHn716EAUOy1ghDsqrQeKiVLdZ1PMDprvREqANxsH3oyk2J2xWCQ0-28zpzYT8Z907sBCLE5c7nNfxXupT/s320/C3.bmp

pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggZU8NT7nRg2t4WrmCsgKiJJUBf54nXQ2snATQlyRKc_ol3sJgulUAZsC27Unr8_4RxLo4xEXDvuY6Kv8mF2VB_beTb1sZsmm3WVAU2Y_PV67QVGevybPImfqaov6pTyIsnthXvKey1BJ5/s320/C4.bmp

rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJU7okJrCXZdzx-zyq1PWhk0mOWtf-RgUp_ztvd-6pyt3KxMxV86WiWJQ5osWbEo9lW5QNkFYb9cA7cGQFwaG3ueNJ8ExBz4PXwjze3XDzsiXIDp87pxA63malyupcTXUiCLMyn3-6pILz/s320/C5.bmp

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya terkecil :

• bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama nomor  3 dan metil  terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6
• bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama nomor  6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7

kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....

Urutan penamaan :    nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk

jadi namanya          :    3 etil 2,6 dimetil oktana

 cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana.

bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala  mengalami penyingkatan.....misalnya :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK4z8lFg3urEE8ba04MeYAQtx_nQN1itnfQCvS65xy6IqVDPcH2V6fUpmtHdsKVetP5tpUL_0O2KctchqvosQyOnMsDcmfaQ0ZrPsOhdxRzXldjSYibhm92xBWzxLvW8Ez3OLVq-XL3hnD/s320/C2.bmp

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai
CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna  oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empat






Kegunaan Alkana :

• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri

ALKENA (Olefin)

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
  • Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
  • Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
  • Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena)
  • Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
  • Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
  • Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
Rumus umumnya CnH2n

Tata Nama Alkena

hampir  sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
  • Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena. Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
  • Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung  sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
  • Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai  utama.
Contoh  :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMHX2I81_tsSkrlyo6HYUoMxo6dNPT0CGGk_lusvUUzrZyFQSshr8wg9AjxZZRMjMhx4xfsKIjXoAI2qY1KCCtPK2gXD9z5M4OnehZpvtjNXoGKGrmvLJThbp0ackUL6A42nvBLKFivZMs/s320/C6.bmp

menpunyai rantai utama......

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh8oeOFQ6v8vI_I_aVBFDEJV2dnQgg7OxyQdy51_LGdJam5aD5batBFh1y3QZVjeLaVoUtD07ybqGSBrPccGPLEYxUfh172ZsAIWpLdLtcOeJRWM4zaCJJZHl147HOeVynfesawakmNeQO/s320/C7.bmp

Penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap....sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah....kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang.

Jadi namanya       :   3 etil 4 metil 1 pentena 

1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh tidak ditulis....sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah kanan....

Kegunaan Alkena sebagai :
  • Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
  • Untuk memasakkan buah-buahan
  • bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.

ALKUNA

Merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena....namun akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna sebagai  :
  • etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
  • untuk penerangan 
  • Sintesis senyawa lain.

ALKIL HALIDA (Haloalkana)

Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br, Cl. I)

Sifat fisika Alkil Halida :
  • Mempunyai titik  lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur C yang sama.
  • Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
  • Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida  : R-X 

Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = Br (bromo), Cl (kloro) dan  I (Iodo)

Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
  • Alkil halida primer, bila diikat atom C primer
  • Alkil halida sekunder, bila diikat atom C sekunder
  • Alkil halida tersier, bila diikat atom C tersier


CH3-CH2-CH2-CH2-Cl          (CH3)2CH-Br                 (CH3)3C-Br
               Primer                         sekunder                       tersier

Pembuatan Alkil Halida
  1. Dari alkohol
  2. Halogenasi
  3. Adisi hidrogen halida dari alkena
  4. Adisi halogen dari alkena dan alkuna
reaksi adisi dapat dilihat dalam artikel saya yang berjudul "Reaksi-reaksi Senyawa Karbon"

Penggunaan Alkil Halida :
  • Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
  • Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene).
  • Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar