Senyawa
organik Sesuai dengan namanya organis adalah alami, dengan demikian senyawa
organik adalah senyawa yang dihasilkan karena proses alami dari mahkluk hidup.
Dulu banyak ilmuan beranggapan bahwa senyawa organik dihasilkan karena
aktifitas mahkluk hidup, namun dewasa ini banyak senyawa organik yang
dihasilkan berdasarkan uji dan penelitian seperti urea. Jika melihat dari
produk urea yang pertama kali dilakukan penelitian oleh Friederich Wohler, maka
kita menjadi sulit mencari perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik.
Urea merupakan sekumpulan senyawa dari hasil bantuan mahkluk hidup tetapi itu
juga bantuan dari proses alamiah buatan. Mengapa demikian? Karena dalam kimia
tidak mengenal senyawa organik dan anorganik, semua karena mengalami proses kajian
dan penelitian secara spesifik. Senyawa organik banyak mengandung unsur karbon dan
unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam
jumlah sedikit.
Bentuk rantai2 karbon yang paling
sederhana adalah Hidrokarbon. Hidrokarbon hanya tersusun dari dua unsur
yaitu Hidrogen dan Karbon. Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat pada
satu atom C dalam rantai karbon, maka atom C dibedakan menjadi :
a. Atom C primer, yaitu atom C yang mengikat satu atom C yang lain.
b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat dua atom C yang lain.
c. Atom C tersier, yaitu atom C yang mengikat tiga atom C yang lain.
d. Atom C kwarterner, yaitu atom C yang mengikat empat atom C yang lain.
• atom C primer, atom C nomor 1, 7, 8, 9 dan 10 (warna hijau)
• atom C sekunder, atom C nomor 2, 4 dan 6 (warna biru)
• atom C tersier, atom C nomor 3 (warna kuning)
• atom C kwarterner, atom C nomor 5 (warna merah)
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
1.
Hidrogen alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun
siklik. Golongan ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau
hidrokarbon siklik. Contoh hidrokarbon alifatik yaitu :
C2H6 (etana) CH3CH2CH2CH2CH3
(pentana)
2.
Hidrokarbon alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang
tersusun dalam satu lingkar atau lebih.
3.
Hidrokarbon aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya
digambarkan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap
bersilih–ganti. Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan
alifatik karena sifat fisika dan kimianya yang khas
HIDROKARBON ALIFATIK
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa hidrokarbon
alifatik dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Keterangan : n = 1, 2, 3, 4, .......dst
ALKANA (Parafin)
Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C
nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai
hidrokarbon jenuh....karena jumlah atom Hidrogen dalam tiap2 molekulnya
maksimal. Memahami tata nama Alkana sangat vital, karena menjadi dasar penamaan
senyawa2 karbon lainnya.
Rumus umumnya CnH2n+2
Sifat-sifat Alkana
- Hidrokarbon jenuh (tidak ada
ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal)
- Disebut golongan parafin karena
affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
- Sukar bereaksi
- Bentuk Alkana dengan rantai C1
– C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 pada suhu adalah cair dan
> C18 pada suhu kamar adalah padat
- Titik didih makin tinggi bila
unsur C nya bertambah...dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang
mempunyai titik didih yang lebih rendah
- Sifat kelarutan : mudah larut
dalam pelarut non polar
- Massa jenisnya naik seiring
dengan penambahan jumlah unsur C
- Merupakan sumber utama gas alam
dan petrolium (minyak bumi)
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu
golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat
yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan
kata lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor
cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
n
Rumus
Nama
1. CH4 =
metana
2 . C2H6 =
etana
3 . C3H8 =
propana
4. C4H10 =
butana
5. C5H12 =
pentana
6. C6H14 =
heksana
7. C7H16 =
heptana
8. C8H18 =
oktana
9. C9H20 =
nonana
10. C10H22 =
dekana
11. C11H24 =
undekana
12. C12H26 =
dodekana
Gugus Alkil
Alkil adalah
gugus alkana yang kehilangan sebuah atom H. Misalnya metana CH4 jika kehilangan
satu atom H akan menjadi – CH3. Gugus alkil diberi nama dengan mengganti ana
dari alkana menjadi il.
Tata Nama Alkana
1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama.
Apabila ada dua atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah
cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama
alkananya ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana
dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C
nya sama disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan
jumlah seluruh cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus
dituliskan sebanyak cabang yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang
digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan
abjad ( etil lebih dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan
cabang. Apabila letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )
Contoh :
Apakah nama idrokarbon di bawah ini ?
pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai
terpanjang :
rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....
terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita
pilih yang angkanya terkecil :
• bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C
rantai utama nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama
nomor 2 dan 6
• bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C
rantai utama nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....
Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama
rantai induk
jadi namanya
: 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama
depannya dahulu (abjad "e" lebih dahulu dari "m"). karena
cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah awalan
"di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri
dari 8 atom C maka rantai utamanya bernama : oktana.
bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami
penyingkatan.....misalnya :
CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai
CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empat
Kegunaan Alkana :
• Bahan bakar
• Pelarut
• Sumber hidrogen
• Pelumas
• Bahan baku untuk senyawa organik lain
• Bahan baku industri
ALKENA (Olefin)
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan
rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
- Hidrokarbon tak jenuh ikatan
rangkap dua
- Alkena disebut juga olefin
(pembentuk minyak)
- Sifat fisiologis lebih aktif
(sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena)
- Sifat sama dengan Alkana, tapi
lebih reaktif
- Sifat-sifat : gas tak berwarna,
dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 –
34 %)
- Terdapat dalam gas batu bara
biasa pada proses “cracking”
Rumus umumnya CnH2n
Tata Nama Alkena
hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
- Rantai utama harus mengandung
ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai utama juga mirip
dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena.
Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke
sebelah kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang
terpanjang.
- Nomor posisi ikatan rangkap
ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari ujung sampai
letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
- Urutan nomor posisi rantai
cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang rantai utama.
Contoh :
menpunyai rantai utama......
Penghitungan atom C pada rantai utama
dimulai dari ikatan rangkap....sebelah kiri ikatan rangkap hanya ada satu
pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan
belokan pertama ke bawah....kedua2nya sama2 menambah 4 atom C namun bila
belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus
menimbulkan dua cabang.
Jadi namanya : 3 etil 4
metil 1 pentena
1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di
nomor satu boleh tidak ditulis....sehingga namanya cukup : pentena. Nomor
cabang diurutkan sama dengan urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas
dari ujung sebelah kanan....
Kegunaan Alkena sebagai :
- Dapat
digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk
memasakkan buah-buahan
- bahan
baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
ALKUNA
Merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang
memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih
reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena....namun akhiran -ena diganti -una
Tata namanya juga sama dengan Alkena....namun akhiran -ena diganti -una
Kegunaan Alkuna sebagai :
- etuna (asetilena = C2H2)
digunakan untuk mengelas besi dan baja.
- untuk penerangan
- Sintesis senyawa lain.
ALKIL HALIDA (Haloalkana)
Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak
jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh unsur halogen (X = Br,
Cl. I)
Sifat fisika Alkil Halida :
- Mempunyai
titik lebih tinggi dari pada titik didih Alkana dengan jumlah unsur
C yang sama.
- Tidak
larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
- Senyawa-senyawa
bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
Struktur Alkil Halida : R-X
Keterangan :
R = senyawa hidrokarbon
X = Br (bromo), Cl (kloro) dan I (Iodo)
Berdasarkan letak alkil dalam hidrokarbon di bagi menjadi :
- Alkil halida primer, bila diikat
atom C primer
- Alkil halida sekunder, bila
diikat atom C sekunder
- Alkil halida tersier, bila
diikat atom C tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-Cl
(CH3)2CH-Br
(CH3)3C-Br
Primer
sekunder
tersier
Pembuatan Alkil Halida
- Dari alkohol
- Halogenasi
- Adisi hidrogen halida dari
alkena
- Adisi halogen dari alkena dan
alkuna
Penggunaan Alkil Halida :
- Kloroform
(CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam
botol coklat, diisi sampai penuh).
- Tetraklorometana
= karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran
(Pyrene).
- Freon
(Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air
conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar