Rabu, 25 November 2015

TATA NAMA SENYAWA KIMIA

A.             Pengertian Tata Nama Kimia
Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
B.             Senyawa Ionik
Ionik terbentuk dari dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari hanya dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran "-ida". Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis muatan (bilangan oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan.
https://mfyeni.files.wordpress.com/2011/05/tabel-senyawa-anion.jpg

Contoh penamaan senyawa
Beberapa Kation Monoatom Umum
Golongan
Unsur
Nama Ion
Simbol Ion
IA
Kation Litium
Li+
Kation Natrium
Na+
Kation Kalium
K+
IIA
Kation Berilium
Be2+
Kation Magnesium
Mg2+
Kation Kalsium
Ca2+
Kation Stronsium
Sr2+
Kation Barium
Ba2+
IB
Kation Perak
Ag+
IIB
Kation Seng
Zn2+
IIIA
Kation Aluminium
Al3+

Beberapa Anion Monoatom Umum
Golongan
Unsur
Nama Ion
Simbol Ion
VA
Nitrogen
Anion Nitrida
N3-
Fosfor
Anion Fosfida
P3-
VIA
Oksigen
Anion Oksida
O2-
Belerang
Anion Sulfida
S2-
VIIA
Fluorin
Anion Fluorida
F-
Klorin
Anion Klorida
Cl-
Bromin
Anion Bromida
Br-
Iodin
Anion Iodida
I-

Beberapa Logam Umum yang Memiliki Lebih dari Satu Bilangan Oksidasi
Golongan
Unsur
Nama Ion
Simbol Ion
VIB
Krom (II) atau Kromo
Cr2+
Krom (III) atau Kromi
Cr3+
VIIB
Mangan (II) atau Mangano
Mn2+
Mangan (III) atau Mangani
Mn3+
VIIIB
Besi (II) atau Fero
Fe2+
Besi (III) atau Feri
Fe3+
Kobalt (II) atau Kobalto
Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik
Co3+
IB
Tembaga (I) atau Cupro
Cu+
Tembaga (II) atau Cupri
Cu2+
IIB
Merkuri (I) atau Merkuro
Hg22+
Merkuri (II) atau Merkuri
Hg2+



IVA
Timah (II) atau Stano
Sn2+
Timah (IV) atau Stani
Sn4+

Timbal (II) atau Plumbum
Pb2+
Timbal (IV) atau Plumbik


Pb4+

C.             Senyawa Molekular
Banyak senyawa molekular merupakan senyawa biner. senyawa molekular tersusun atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari unsur no-logam pertama diikuti nama unsur non-logam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur non-logam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa maka digunakan awalan Yunani, suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.
  • 1 = mono
  • 2 = di
  • 3 = tri
  • 4 = tetra
  • 5 = penta
  • 6 = heksa
  • 7 = hepta
  • 8 = okta
  • 9 = nona
  • 10= deka
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/1a/Wikiyoen1.jpg/300px-Wikiyoen1.jpg

Contoh penamaan senyawa
Pengecualian untuk senyawa molekular yang mengandung hidrogen, tidak menggunakan awalan Yunani. di mana senyawa disebut dengan nama umum yang tidak sistematis.[1]
Contoh
B2H6 = Diboran
CH4 = Metana
SiH4 = Silan
NH3 = Amonia
PH3 = Fosfin
H2O = Air
H2S = Hidrogen sulfida
D.             Senyawa Ion Poliatomik
Penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif (anion). Untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi keterangan angka romawi ditengahnya sesuai besar muatan.

Beberapa Ion Poliatom Penting
Nama Ion
Simbol Ion
Nama Ion
Simbol Ion
Sulfat
SO42-
Hidrogen Fosfat
HPO42-
Sulfit
SO32-
Dihidrogen Fosfat
H2PO4-
Nitrat
NO3-
Bikarbonat
HCO3-
Nitrit
NO2-
Bisulfat
HSO4-
Hipoklorit
ClO-
Merkuri (I)
Hg22+
Klorit
ClO2-
Amonia
NH4+
Klorat
ClO3-
Fosfat
PO43-
Perklorat
ClO4-
Fosfit
PO33-
Asetat
CH3COO-
Permanganat
MnO4-
Kromat
CrO42-
Sianida
CN-
Dikromat
Cr2O72-
Sianat
OCN-
Arsenat
AsO43-
Tiosianat
SCN-
Oksalat
C2O42-
Arsenit
AsO33-
Tiosulfat
S2O32-
Peroksida
O22-
Hidroksida
OH-
Karbonat
CO32-
Contoh:
NH4Cl                        : amonium klorida
NaNO3           : natrium nitrat
MgSO4           : magnesium sulfat
KCN               :kalium sianida
Zn(OH)2         : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4          : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3      : besi(III) sulfat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 3)
E.             Asam dan Basa

1.    Penamaan Asam
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata "asam" diikuti nama sisa asamnya. Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata "asam" diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom. Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam. Asam merupakan senyawa yang mengandung kation H+ dan suatu anion. Nama senyawa asam biasanya dengan memberi awalan asam dan diakhiri dengan nama anion. Asam terdiri dari asam biner dan asam poliatom atau asam oksi. Asam biner terdiri dari dua jenis atom. Pemberian namanya yaitu dengan menuliskan kata asam yang diikuti dengan nama anionnya.
Contoh


HCl     = asam klorida
HF       = asam fluorida
HBr     = asam bromida
H2S     = asam sulfida
HI        = asam iodida


Asam oksi yaitu asam yang mengandung oksigen. Pemberian namanya yaitu dengan menuliskan kata asam diakhiri nama ionnya.
Contoh :
H2SO4            = asam sulfat
H3PO4            = asam fosfat
HNO3             = asam nitrat
HNO2             = asam nitri



2.    Penamaan Basa
Basa adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH. Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–.Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH– atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa yaitu dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata hidroksida.
Contoh
  • NaOH Natrium hidroksida
  • Ba(OH)2 Barium hidroksida
  • KOH Kalium hidroksida
F.              Tata Nama Senyawa Kovalen
Untuk atom-atom non logam, pemberian nama dilakukan sesuai urutan berikut : B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F, kemudian ditambahkan akhiran ida
ex :   HF diberi nama Hidrogen Fluorida
HI diberi nama Hidrogen Iodida. Bila jumlah unsur dalam senyawa berbeda, maka untuk menyatakan jumlah masing-masing atom dalam rumus kimianya harus diawali dengan angka Yunani, yaitu :

Beberapa Nama Senyawa Kovalen

https://mfyeni.files.wordpress.com/2011/05/senyawa-kovalen.jpg?w=530








G.            Tata Nama Senyawa Poliatom
Ion-ion poliatom adalah ion – ion yang tersusun oleh lebih dari satu jenis atom. Ion-ion ini dapat bersenyawa dengan ion-ion yang berasal dari atom logam. Senyawa yang terbentuk biasanya senyawa terner ( tersusun oleh tiga atom berbeda ).

Aturan penamaan :
* untuk jumlah atom O = 1 , namanya : hipo…….it
* untuk jumlah atom O = 2 , namanya : ………….it
* untuk jumlah atom O = 3 , namanya :  …………at
* untuk jumlah atom O = 4 , namanya : per ……at



Contoh Senyawa Poliatom

https://mfyeni.files.wordpress.com/2011/05/poliatom-2.jpg?w=530

Tidak ada komentar:

Posting Komentar